Sumber dan Dampak Gas Metana

Metana merupakan gas yang terbentuk oleh adanya ikatan kovalen antara empat atom H dengan satu atom C. Metana merupakan suatu alkana. Alkana secara umum mempunyai sifat sukar bereaksi (memiliki afinitas kecil) sehingga biasa disebut sebagai parafin. Sifat lain dari alkana adalah mudah mengalami reaksi pembakaran sempurna dengan oksigen menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) dengan reaksi:
CH4(g) + O2(g) -> CO2(g) + H2O(g)

Di mana kita bisa menemukan gas metana?

Metana merupakan gas yang tidak berwarna, sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Tetapi metana dapat diidentifikasi melalui indra penciuman karena baunya yang khas. Sebenarnya gas metana berada di sekitar kita. Beberapa di antaranya akan saya sebutkan di sini.
  • Metana dapat ditemukan pada kotoran hewan seperti sapi, kambing, domba, babi, unggas
  • Selain pada kotoran, hewan memamah biak juga menyuplai gas metana melalui proses sendawa
  • Metana juga ditemukan pada kotoran manusia
  • Gas elpiji yang kita gunakan juga mengandung gas metana
  • Metana terdapat pada sampah-sampah organic setelah dilakukan perombakan oleh bakteri (beberapa industry memanfaatkan sampah organic untuk mengisolasi gas metana ini sebagai alternatif pengganti energy berbahan dasar fosil, termasuk isolasi gas metana dari kotoran hewan ternak )
  • Metana dapat terbentuk melalui proses pembakaran biomassa atau rawa-rawa (proses alam seperti biogenic, termogenik, dan abiogenik)
  • Lahan gambut juga bisa menghasilkan gas metana.
Selain di atas, di daerah-daerah tertentu juga diketahui mengandung metana dalam jumlah yang sangat besar (3000 kali jika dibandingkan dengan gas metana yang ada di atmosfer sekarang), tetapi dalam bentuk hidrat, seperti:
  • Bagian barat Siberia (Danau Baikal) memiliki daerah kolam berlumpur seluas Prancis dan Jerman yang beku oleh es abadi. Di daerah ini mengandung tidak kurang dari 70 miliar ton metan hidrat
  • Daerah antartika menyimpan kurang lebih 400 miliar ton metana dalam bentuk hidratnya
  • Gas metana juga ditemukan terperangkap pada lantai samudra di kedalam 1000 kaki dengan jumlah yang sangat banyak, biasa disebut sebagai metan clathrate

Emisi gas metana dari hewan dan manusia

Metana merupakan gas dengan emisi rumah kaca 23 kali lebih ganas dibandingkan dengan karbondioksida.
Kalkulasi emisi gas metana yang dihasilkan oleh hewan dan manusia tiap tahunnya adalah sebagai berikut:
  • Western cattle: 120 kg/year
  • Non western cattle: 60kg/year
  • Sheep: 8 kg/year
  • Pig: 1.5 kg/year
  • Human: 0.12 kg/year
Sumber: Nasa’s Goddard Institute for Space Science

Apa dampak gas metana bagi kehidupan manusia?

Dampak gas metana dapat kita lihat dari segi ekonomis dan segi lingkungannya, dan keduanya mempunyai konsekuensi masing-masing jika memang ingin diterapkan.

Dari segi ekonomi dapat mengurangi ketegantungan kita terhadap bahan bakar fosil yang semakin hari semakin sedikit jumlahnya. Sehingga eksploitasi dan isolasi gas metana dapat digunakan sebagai bahan pengganti bahan bakar fosil. Mengingat jumlahnya yang sangat besar, baik dalam bentuk metan hidrat yang ada di kutub utara dan selatan, danau Baikal serta di dasar laut. Belum lagi ditambah gas metana hasil kotoran hewan ternak yang jumlahnya melebihi penduduk bumi. Tentunya ini bisa jadi bahan pertimbangan jika suatu hari nanti bahan bakar fosil habis. Tapi, namanya juga eksploitasi, selalu ada dampak negative yang ditimbulkan. Jadi harus dipertimbangkan benar-benar dampak negatifnya jika ingin mengambil langkah ini.

Dari segi lingkungan tidak salah lagi, gas metana menjadi penyebab utama pemanasan bumi sehingga berdampak pada perubahan iklim. tentunya sangat membahayakan bagi tatanan kehidupan yang ada di planet kita. Mengapa bisa demikian? Metana adalah gas dengan emisi gas rumah kaca 23 kali lebih ganas dari karbondioksida (CO2), yang berarti gas ini kontributor yang sangat buruk bagi pemanasan global yang sedang berlangsung. Berita buruknya adalah pemanasan global membuat suhu es di kutub utara dan kutub selatan menjadi semakin panas, sehingga metana beku yang tersimpan dalam lapisan es di kedua kutub tersebut juga ikut terlepaskan ke atmosfer. Para ilmuwan memperkirakan bahwa Antartika menyimpan kurang lebih 400 miliar ton metana beku, dan gas ini dilepaskan sedikit demi sedikit ke atmosfer seiring dengan semakin banyaknya bagian-bagian es di antartika yang runtuh. Anda bisa membayangkan betapa mengerikannya keadaan ini: Bila Antartika kehilangan seluruh lapisan esnya, maka 400 miliar ton metana tersebut akan terlepas ke atmosfer! Ini belum termasuk metana beku yang tersimpan di dasar laut yang juga terancam mencair karena makin panasnya suhu lautan akibat pemanasan global.

Sekali terpicu, siklus ini akan menghasilkan pemanasan global yang sangat parah sehingga mungkin dapat mematikan sebagian besar mahluk hidup yang ada di darat maupun laut. Saya kurang pasti juga, tapi kalau dilihat dari satelit, kondisi benua antartika, dan Greenland; es yang ada di sana dari tahun ketahun semakin berkurang dengan kecepatan mencair lebih dari yang diprediksikan para ilmuan.

Beberapa hal yang berkaitan dengan gas metana sudah saya paparkan. Jika berkenan, mohon diisi kotak komentarnya ataupun buku tamu, sebagai rasa ucapan terima kasih saya karena sudah menyempatkan diri untuk berkunjung ke blog saya yang sederhana ini.
Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat.

Silakan klik di sini untuk mendownload artikel tentang sumber dan dampak gas metana

16 Komentar untuk "Sumber dan Dampak Gas Metana"

  1. mantap sob referensinya ... Thanks Sobat...
    Makin Bertambah Ilmu dan pemahaman sob.

    BalasHapus
  2. Terima kasih juga ni sob..
    Sama" berbagi informasi ttg global warming..

    BalasHapus
  3. Sebenarnya sangat banyak persediaan energi di bumi ya, sayangnya dampak dari penggunaan energi tersebut belum dapat dijinakkan oleh para ahli. Yang aman dan gak bakal habis sumbernya ya tenaga alami alternatif seperti angin, air, dan matahari.

    BalasHapus
  4. Terima kasih gan :D hehehe

    BalasHapus
  5. Siap gan, tentu saja :)

    BalasHapus
  6. gas metana kayaknya terdapat pada gas yang kita keluarkan juga to gan?
    he he he

    BalasHapus
  7. @ Prasetiyo: Terima kasih gan. :)]
    @ IsmailPunggul: Setuju dengan pendapat agan. :D
    @ Deganshah Putra: Sip bro.. ;)
    @ ocoler: wah benar sekali gan, tp kadarnya sangat kecil gan.. ;))

    BalasHapus
  8. posting yang bermanfaat,sumber dan dampaknya gas metana secara detail

    BalasHapus
  9. thanks gan infonya. gimana kalo kita manfaatin gas metana sambil menanam kembali hutan kita? bukankah hutan bisa mengurangi dampak globalisasi karena dia mengeluarkna O2?

    BalasHapus
  10. artikel yang sangat bagus sekali buat saya simak

    BalasHapus
  11. mw tanya min ,bila hal yg sudah dipaparkan diatas terjadi , apakah dampak berkepanjanganya bisa meningkatkan tingkat volume air di bumi ? , kalo iya berarti permukaan laut akan semakin meninggi dong ? , bila itu terjadi brarti sebagian besar daratan dibumi akan tenggelam ya ? , trus untuk solusi menurut admin gimana nih ?

    btw artikelnya sangat menambah wawasan min , trus berkarya ya , sukses selalu :)

    BalasHapus
  12. terima kasih infonya sangat membantu sekali :)

    BalasHapus
  13. Bagus, untuk meningkatkan pemahaman murid SMP saya.

    BalasHapus
  14. mau tanya gas metanan kalau di lepas ke udara secara langsung bisa membuat pemanasan global lebih cepat. tapi kalau gas metana nya itu di manfaatkan sebagai bahan bakar buat kompor dari pada beli gas LPG. nah itu metana yg sudah terbakar gara gara di buat bahan bakar kompor tadi apa masih menyebabkan pemanasan global tidak ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih hanya sudah diminimalisir dikarenakan metana yang sudah dibakar akan menghasilkan gas buang berupa CO2 dan efek CO2 terhadap pemanasan global tidak sebesar gas metana (CH4)
      Berikut reaksi pembakarannya
      CH4 (g) + 2 O2 (g ) → CO2 (g) + 2 H2O

      Hapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel