Perbedaan Sifat Larutan Hipotonik, Isotonik, dan Hipertonik

A. Tekanan Osmotic

Salah satu sifat koligatif larutan elektrolit adalah tekanan osmotic. Tekanan osmotic atau tekanan osmosis (phi) adalah tekanan hidrostatis yang terbentuk pada larutan untuk menghentikan proses osmosis pelarut ke dalam larutan melalui selaput semi-permeabel. Osmosis sendiri merupakan peristiwa difusi atau perpindahan pelarut dari suatu larutan lebih encer atau pelarut murni ke larutan yang lebih pekat melalui selaput semi-permeabel. Salah satu contohnya adalah masuknya air tanah ke tanaman melalui sel akar.
Nilai tekanan osmotic suatu larutan dapat dihitung menggunakan persamaan Van/t Hoff, yang identik dengan Hukum Gas Ideal berikut:


phi V = nRT
phi = n/V RT atau phi = M R T

Dengan :
phi : tekanan osmotic (atm atau Pa)
V : volume larutan (L)
n : mol zat terlarut (mol)
T : Suhu (Kelvin)
R : 0,082 L atm/mol K atau 8,3145 m3 Pa/mol K
Baca juga, Diagram Fase Pada Materi Sifat Koligatif Larutan

B. Hipotonik, Isotonik, dan Hipertonik

 sifat larutan hipotonik, isotonik, hipertonik

Klik gambar untuk memperjelas
Hipotonik, Isotonik, dan Hipertonik adalah istilah yang digunakan untuk membandingkan tekanan osmotic dari cairan terhadap plasma darah yang dipisahkan oleh membrane sel. Hal ini dapat dipahami dengan menyimak apa yang terjadi jika sel darah merah diletakkan dalam medium berbeda-beda, yaitu air, larutan NaCl 0,9%, dan larutan NaCl 5,0%. Gambar berikut akan membantu memahami perbedaan antara hipotonik, isotonic, dan hipertonik.

1. Hipotonik

Jika phi cairan < phi plasma darah, maka cairan bersifat hipotonik terhadap plasma darah. Hal ini menyebabkan net aliran pelarut air dari cairan ke plasma darah. Akibatnya sel darah merah akan menggembung dan dapat pecah.

2. Isotonic

Jika phi cairan = phi plasma darah, maka cairan bersifat isotonic terhadap plasma darah. Hal ini menyebabkan net aliran keluar masuk sel sama dengan nol. Akibatnya, sel darah merah tidak menggembung atau mengerut.
Baca juga, Membandingkan Titik Didih Larutan NaCl dan Air

3. Hipertonik

Jika phi cairan > phi plasma darah, maka cairan bersifat hipertonik terhadap plasma darah. Hal ini menyebabkan net aliran air dari dalam ke luar plasma. Akibatnya, sel darah merah akan mengerut karena kehilangan air.

Keterangan :
Kata "phi" digunakan untuk mewakili tekanan osmotik larutan, karena simbol phi yang biasa dipakai tidak terbaca dalam mode html. Jika ada yang tahu, saya mohon konfirmasi di BUKU TAMU saya. TERIMA KASIH.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel